Dosen Septi Mariani, SE; MM
- Dalam bisnis Internasional dikenal 2 (dua) transaksi bisnis Internasional, yaitu:a. Perdagangan Internasional (Internasional Trade)b. Pemasaran Internasional (Internasional Marketing)
Jelaskan apa bedanya ke dua transaksi bisnis tersebut?
- Coba jelaskan bagaimana tahap-tahap dalam memasuki bisnis Internasional, dimulai dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung resiko bisnis yang sangat tinggi. (6)
- Hambatan apa saja dalam memasuki bisnis internasional? (5)
Jawaban :
- a. Perdagangan Internasional (Internasional Trade): mengukur perbedaan antara impor dan ekspor untuk barang nyata maupun jasa. Tingkat neraca perdagangan internasional, serta perubahan ekspor dan impor menunjukkan kecenderungan perdagangan asing.
b. Pemasaran Internasional (Internasional Marketing) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Yang membedakanya Perdagangan Internasional dan Pemasaran Internasional adalah bahwa bila perdagangan internasional menekankan perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara, bila pemasaran internasional menekankan suatu proses kegiatan yang dilakukan oeh suatu perusahaan untuk memasarkan barang dagangannya secara internasional. Selain itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
- Tahap-tahap dalam memasuki dunia internasionalDalam memasuki dunia internasional perusahaan biasa teribat dalam berbagai macam resiko baik dari tahap yang sederhana sampai tahap yang kompleks yang mengandung resiko yang sangat tinggi, tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ekspor Insidentil (INCIDENT At EXPORT):
Untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
Tahap terdahulutersebut kemudian membentuk hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut semakin makin lama semakin aktif. Keaktifan hubungan tersebut kemudian ditandai dengan berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan internasional tersebut. Dan dalam tahap ini juga apt disebut sebagai tahap ekspor aktif, dan tahap yang pertama adalah tahap pembelan atau yang disebut dengan Purchasing.
Tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
Merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk Franchising. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai Franchisee sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai Franchisor. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
Merupakan tahap paling akhir yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional selain itu disebut sebagai Total International Business. Bentuk ini yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya, Ialu melakukan proses produksi di negeri itu, kemudian menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga dan bahkan mungkin lalu dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor dari negeri penerima tersebut. Bentuk ini juga memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.
Untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
Tahap terdahulutersebut kemudian membentuk hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut semakin makin lama semakin aktif. Keaktifan hubungan tersebut kemudian ditandai dengan berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan internasional tersebut. Dan dalam tahap ini juga apt disebut sebagai tahap ekspor aktif, dan tahap yang pertama adalah tahap pembelan atau yang disebut dengan Purchasing.
Tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
Merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk Franchising. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai Franchisee sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai Franchisor. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
Merupakan tahap paling akhir yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional selain itu disebut sebagai Total International Business. Bentuk ini yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya, Ialu melakukan proses produksi di negeri itu, kemudian menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga dan bahkan mungkin lalu dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor dari negeri penerima tersebut. Bentuk ini juga memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.
2. Ekspor Aktif (ACTIVE EXPORT)
3. Penjualan Lisensi (LICENSING)
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
Dalam tahap ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Lain dengan tahap-tahap sebelumnya maka manajemen pemasaran masih tetap berada dalam tanggung jawab dari perusahaan di negara penerima. Dalam hal itu maka perusahaan itu akan mengetahui lebih pasti tentang perilaku konsumennya yang tidak lain dan tidak asing baginya karena mereka adalah juga orang-orang setempat atau penduduk setempat. Tahap ini sering pula disebut sebagai tahap Pemasaran Aktif atau Active Marketing.
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri (Total International Business)
- Hambatan dalam memasuki dunia bisnis Internasional disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.Selain itu disebabkan karena:
- Adanya batasan perdagangan dan tariff bea masuk
- Adanya perbedaan bahasa, social budaya/cultural
- Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
- Adanya hambatan operasional
- Kurangnya pengetahuan tentang Bisnis Internasional
- Teknologi yang digunakan kalah saing dengan Negara maju
- Kurangnya modal atau kalah modal dengan negara maju lainnya.
Sumber:
- http://perdagangan internasional - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.mht