Yah
setidaknya pasti pernah mendengar atau melihatnya di film yang
berjudul Pirate Carrebian bukan?
Maka
dari itu untuk bahasan film yang satu ini saya ingin membahas film
yang pernah ia perankan di semasa mudanya berjudul "Edward
Scissorhands" salah satu film garapan Tim burton present.
Namanya juga Tim Burton tentu sarat akan nuansa Ghotic baik dari segi
kostum, karakter, maupun suasana. Jadi gag heran mengapa Edward
berpenampilan aneh.
Yup
dari pada kelamaan yuk simak cerita berikut ini :)
Diceritakan
pada suatu malam yang dingin, dimana salju turun memenuhi semua sudut
bagian luar rumah. Terdapatlah seorang nenek yang sedang duduk
menemani cucunya tidur didalam kamar yang hangat. Sang cucu yang
belum tidur bertanya kepada neneknya dari mana asal salju turun.
Sambil memandang jendela, sang nenek mulai membuka mulutnya dan dari
sinilah cerita dimulai.
Pada
suatu hari seorang sales girl bernama Peg (Dianne Wiest) memulai
harinya dengan menawarkan berbagai produk kecantikannya. Malangnya
dari sekian banyaknya tetangga yang ia tawari tidak ada satupun yang
tertarik untuk membeli produknya. Meski sedih tiba-tiba Peg melihat
sebuah kastil yang terlihat dikaca sepion mobilnya. Dengan semangat
Peg pergi ke kastil tersebut dengan harapan ada seseorang yang akan
membeli produk dagangannya.
Setelah
sampai di depan gerbang kastil, meski tidak yakin, Peg memutuskan
untuk masuk kedalam halaman kastil tersebut. Akan tetapi rasa
takutnya pudar bahkan Peg takjub akan halaman kastil yang terlihat
tak berpenghuni itu. Halaman kastil sangat indah tertata rapi dan
tidak menyeramkan. Tanpa pikir panjang Peg masuk kedalam kastil dan
langsung naik ketangga yang telah menyambutnya. Sambil meneriakan
nama agensi dan produknya Peg melihat sebuah dinding yang penuh
dengan kertas koran yang ditempel berantakan. Saat itu tiba-tiba
muncul sesosok manusia yang terlihat bersembunyi. Peg yang baik hati
memanggil kepada sosok tersebut untuk menampakkan dirinya. Akan
tetapi sosok bayangan yang bersembunyi tersebut terlihat seperti
manusia yang memegang banyak pisau. Melihat hal tersebut Peg
bermaksud mengurungkan niatnya dan berusaha pergi dari tempat itu
secepatnya. Disaat Peg memalingkan wajahnya dan berniat pergi,
terdengar suara seseorang yang menghentikannya. "Jangan pergi"
sontak Peg berbalik dan ia mendapati sesosok laki-laki yang berbicara
dengannya. Laki-laki tersebut berkulit pucat, berambut berantakan dan
tidak terlihat berbahaya. Setelah menayai beberapa hal kepada
laki-laki yang telah diketahui bernama Edward (Johnny Depp) itu
dengan mudahnya Peg mengajak Edward kerumahnya. Peg memberikan
pakaian kepada Edward memperlihatkan foto keluarganya, memperkenalkan
keluarganya dan anaknya.
Setelahnya
Edward dibiarkan tinggal bersama dan mengisi hari-harinya dengan
keluarga Peg baik Peg dan suaminya serta anak-anaknya Kim (Winona
Ryder) dan Kevin (Robert Oliveri). Banyak berbagai kejadian lucu yang
terjadi setelah Edward datang ke kota. Dari keingintahuan para
tetangga mengenai laki-laki yang dibawa Peg, kegunaan tangan Edward
yang dari gunting saat pesta barbekiu, hingga keahlian Edward
menghias taman.
Kevin memperkenalkan Edward kepada teman-temannya |
Edward
menjadi terkenal! Apalagi saat ia mampu menghias taman menjadi
bentuk-bentuk yang lucu hingga mampu memangkas rambut anjing
tetangganya. Banyak para tetangga Peg datang meminta Edward untuk merapikan rambut anjing mereka. Bahkan menyuruh Edward untuk mencoba
merapikan rambut miliki mereka sendiri. Rupanya ketenaran Edward
tidak berakhir pada ruang lingkup tetangganya saja. Edward yang
dianggap hebat dengan keahlian unik dan luar biasa dipanggil ke
stasiun televisi untuk diwawancarai.
Setelah
melewati berbagai hal tersebut Peg mengajak Edward untuk mengecek
kekayaan Edward. Peg yakin Edward dapat hidup lebih baik dari
sekarang dan yakin ada sesuatu yang dapat diwariskan kepada Edward.
Sayangnya nama Edward tidak terdaftar dan ia tidak memiliki apa-apa.
Seiring
berjalannya waktu Edward sempat menaruh hati dengan Kim. Sayangnya
Kim telah memiliki seorang kekasih bernama Jim (Anthony Michael Hall)
yang memiliki sifat tidak begitu baik. Hingga suatu hari Jim menyuruh
Kim untuk mengajak Edward ikut bersama mereka menjebol rumahnya
dengan niat mencuri uang ayahnya sendiri. Kim yang tidak mau dibujuk
Jim untuk mengajak Edward yang berkemampuan membuka kunci pintu
dengan tangan guntingnya. Dan hal tersebut berhasil. Jim, Kim, Edward
dan teman-teman sepermainannya datang kerumah Jim untuk membuka pintu
kamar ayahnya. Hebatnya rumah Jim memiliki sistem keamanan canggih
dan Edward terjebak didalamnya. Padahal pintu dapat mudah dibuka
sedihnya Edward tidak memiliki tangan untuk mencengkram pegangan
pintu yang dibuka dengan cara memutarnya. Kim yang berniat menolong
digotong Jim dan kawan-kawan untuk lari meninggalkan Edward....
Atas
perbuatannya Edward tertangkap dan dibawa kekantor polisi.
Beruntungnya ayah Jim tidak menuntut apa-apa terhadap Edward karena
Edward tidak memiliki daftar hitam melainkan memiliki daftar keahlian
seni.
Melihat
perbuatan Edward suami Peg menasehati Edward dan menegaskan tidakan
Edward yang salah, ia mengira Edward iri dengan keluarga Jim yang
kaya raya tidak seperti Edward yang tidak mewarisi harta apapun.
Kim
yang merasa bersalah berniat berkomunikasi dengan Edward dan rupanya
Edward mengetahui semuanya. Ide mencuri uang keluarga Jim, dan rumah
yang ia jebol ialah rumah Jim sendiri. Mendengar itu Kim semakin
merasa bersalah apa lagi setelah Edward mengatakan "Karena kau
yang meminta...."
Kenangan Edward dengan Penciptanya |
Permasalah
tidak hanya terhenti disitu saja. Citra Edward mulai memburuk, para
tetangga Peg mulai berasumsi bahwa Edward berbahaya dapat menjebol
rumah bahkan mungkin saja dapat mencuri uang mereka. Permasalahan
bagi Edward juga kian menumpuk saat ia menyalah artikan maksud
kedatang Jim menemui Kim. Sebenarnya saat itu Jim dicaci maki oleh
Kim atas perbuatannya. Serta ketidak tanggung jawabnya Jim kepada
Edward yang terlihat seperti mengkambing hitamkan Edward. Ia pun
memutusi Jim dan tidak ingin bertemu dengannya lagi. Sayangnya saat
itu terjadi Edward tidak melihatnya. Ia pergi kedalam dengan hati
kesal mengapa Kim tetap sayang kepada orang seperti itu.
Kemudian
malam Natal pun tiba. Setelah kejadian yang telah menimpa Edward,
para tetangga enggan untuk datang kerumah Peg meski hanya untuk
sekedar bersilaturahmi.
Malam
itu Edward dan ayah Kim sedang mengerjakan pekerjaan mereka
masing-masing. Ayah Kim sedang menaruh hiasan berbentuk salju diatas
genteng rumah dan Edward membuat patung malaikat dari salju. Rupanya
kota yang dihuni oleh Edward tidak memiliki musim dingin. Melihat
butiran es yang jatuh dari hasil kikisan patung yang dibuat Edward,
membuat Kim menari dibawahnya menikmati indahnya butiran es yang
jatuh. Disaat bersamaan Jim yang tidak terima atas keputusan Kim
datang dan memanggilnya. Edward yang berada diatas tangga menoleh ke
asal suara sambil menurunkan tangannya. Sayangnya saat itu terjadi
Kim sedang mengadahkan tangannya keatas dan terkena gunting Edward.
Tangan Kim yang berdarah membuat Jim marah dan mengusir Edward untuk
pergi.
Edward
yang kesal pergi dari rumah Peg dan memotong rumput berbentuk orang
milik tetangga. Padahal rumput tersebut hanya hilang kakinya
sebelah. Tetapi pemilik rumah sudah beranggapan Edward berbahaya.
Setelah berkeliling akhirnya Edward memutuskan untuk duduk didepan
jalanan rumah orang ditemani seekor anjing tetangganya. Tiba-tiba
muncul mobil polisi yang sedang berpatroli. Melihat polisi Edward
langsung lari untuk menghindarinya mungkin karena takut ditangkap
serta menyusahkan keluarga Peg.
Edward
kembali pulang kerumah tetapi mendapati Kim sendirian, Kim menyatakan
Peg dan ayahnya mencari Edward ke kastil mengira Edward pergi kesana.
Kim merasa kasihan dengan Edward dan memeluknya. Setelah beberapa
saat tiba-tiba Edward keluar rumah dan melihat Kevin berniat
menyebrang jalan. Ditengah jalan Jim bersama gerombolannya
mengendarai mobil mereka dengan ugal-ugalan. Spontan Edward mendorong
Kevin untuk menggagalkannya menyebrang. Saat itulah keributan
dimulai. Edward dikira ingin melukai Kevin apalagi wajah Kevin
tergores gunting Edward. Para tetangga berhamburan keluar, Peg
bersama suaminya juga sampai dirumah, tak luput pak polisi (Michael
Gaughan) yang telah menangkapnya sebelumnya juga datang ketempat itu.
Edward dan Kim menunggu Peg dan Ayahnya |
Atas
keributan tersebut Edward disuruh lari oleh Kim dan dikejar oleh pak
polisi. Setelah hampir sampai di bukit terdengar suara tembakan yang
dilepaskan pak polisi. Rupanya pak polisi tidak berniat membunuh atau
menangkap Edward. Suara tembakan tersebut ia lakukan agar Edward
pergi serta sebagai alibi kepada para tetangga bahwa Edward sudah
mati agar mereka semua tidak usah memusingkannya.
Kim
yang takut, pergi ke kastil setelah para tetangga pulang dan ia
mendapati Edward yang baik-baik saja di kastil tersebut. Tiba-tiba
muncul Jim yang membawa pistol. Jim yang tidak terima karena diputusi
oleh Kim dan merasa kalah oleh Edward berniat membunuh Edward di
kastil tersebut. Terlebih lagi melihat kondisi Edward yang baik-baik
saja. Terjadi beberapa baku hantam antara Edward dengan Jim. Saat itu
terjadi atap kastil yang telah rapuh jatuh dan menimpa tubuh
Edward... Kejadian tersebut tidak membuat Kim berdiam diri. Ia
berusaha menghentikan Jim menembak Edward. Edward yang sudah
kehabisan kesabaran bangkit dan mencodongkan tubuhnya yang hendak
ditembak Jim. Dengan mudah Jim tertusuk oleh tangan Edward dan jatuh
dari jendela.
Para
tetangga yang mencari Kim dan Jim yang hilang dikejutkan oleh
jatuhnya Jim didepan mereka. Kim dan Edward melihat keributan dibawah
sana, sebelum pergi Kim mengatakan selamat tinggal kepada Edward dan
turun kebawah menemui para tetangga. Tak lupa dengan bagian tangan
dari gunting yang ia ambil dari kastil tersebut.
Para
tetangga terkejut melihat Kim. Kim berbohong bahwa mereka berdua
bertarung sampai mati dan yang ia pegang adalah bukti dari bagian
tubuh Edward.
Dan
cerita kembali ke kamar dengan seorang nenek dan cucunya. Ia
mengatakan setelah Edward keluar dari kastil salju tidaklah pernah
turun. Tetapi setelah ia kembali seperti sekarang salju turun
menutupi rumah.
Jadi
sudah tau bukan dari mana asal salju di kota Peg berasal?
Saya
akui film ini termasuk film unik, lucu dan menghibur. Jelas! kok
gampang banget sich Peg mengajak orang tidak dikenal tinggal bareng.
Meski wajah tidak terlihat berbahaya tapi kan tangannya aneh dan
terlihat tidak normal? Bisa saja berbahaya iya kan? Kim juga
bisa-bisanya menyuruh orang buat berbuat kejahatan.
Yah
disitulah pelajaran yang dapat kita terima. Di film ini mengajarkan
kejujuran hati, kepercayaan dan keyakinan seseorang yang sering
diuji. Tidak melihat orang dari penampilan saja. Menghargai dan
menerima meski tidak terlihat seperti orang normal. Bersikap sabar
atas hujatan dan kerisihan orang . Mampu mempercayai seseorang dan
yang paling penting mau berkata jujur bila mengetahui sebuah
kebenaran. Karena bila tidak dikemudian harii hanyalah menyisakan
penyesalan.
Special
thanks for: IMDB, Google and Tim Burton
Image
Source: Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.