Jumat, 22 April 2011

Belajar dari Laos untuk meningkatkan perekonomian Bangsa

Laos merupakan salah satu negara asean yang dapat dikategorikan sebagai negara yang tertinggal perekonomiannya.
Di bandingkan dengan Thailand, Laos terlihat jauh berbeda. Hal tersebut ditunjukkan oleh jantung kota utama, Vientiane yang tidak memiliki infrastruktur kereta api, jalan tol, jalan layang, hingga gedung-gedung tinggi yang biasa di miliki oleh jantung kota utama negara lainnya.
Dilihat dari kondisinya Laos justru lebih terlihat seperti ibu kota provinsi Indonesia seperti Yogyakarta dan Semarang.

Meskipun demikian Laos tidak berdiam diri begitu saja , mereka berusaha untuk mengejar ketinggalan mereka dengan melakukan pembangunan-pembangunan lainnya, seperti membangun kantor pemerintahan, apertemen, hotel dan pusat perdagangan.

Selain itu Laos juga menargetkan kedatangan turis ke kota Vientiane sebanyak 3,7 juta pada tahun 2015 dengan pemasukan yang di perkirakan mencapai 100 juta dollar As.
Intinya Laos melakukan peningkatan perekonomian dengan cara memanfaatkan sektor pariwisata.

Bagaimana dengan Indonesia?
Ada baiknya bila kita mengikuti jejak Laos tersebut, dengan mengembangkan berbagai tempat-tempat wisata sebagai lahan investasi berikutnya.

Apa lagi negara kita ini memiliki keindahannya tak kalah dengan negara-negara lainnya.
Seperti indahnya panorama alam baik darat maupun lautan di tambah dengan berbagai macam kultur budaya, dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata di Indonesia.

sumber: Kompas

Selasa, 12 April 2011

Tugas 3

Nama : Vincent Kurniadi
NPM : 28210380
Tugas :Softskill Perekonomian Indonesia
Dosen : Septi Mariani,SE,MM

1. Jelaskan dengan singkat mengenai :
    a. Neraca Pembayaran
    b. Modal asing
    c. Utang luar negeri
2. Sebutkan dan jelaskan manfaat modal asing? (minimal 5)
3. Sebutkan dan jelaskan dampak utang luar negeri, terhadap pembangunan di Indonesia? (3)

Jawaban:

1).  a. Neraca Pembayaran adalah :
merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

b. Modal asing adalah :
modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus di bayar kembali. Modal asing di bagi ke dalam tiga golongan yaitu utang jangka pendek, utang jangka menengah dan utang jangka panjang.
c. Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri adalah :
Sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan.

2).  Sebutkan dan jelaskan manfaat modal asing?


- Membantu dan mempermudah negara untuk melakukan kegiatan ekonomi.

- Sebagai penurunan biaya bunga APBN

- Sebagai sumber investasi swasta

- Sebagai pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal
- Berguna untuk menunjang pembangunan nasional yang dimiliki oleh suatu negara

3). Sebutkan dan jelaskan dampak utang luar negeri, terhadap pembangunan di Indonesia?
Utang luar negeri memiliki berbagai dampak baik positif dan negatif yaitu:

a. Dampak positif:
* Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia dalam upaya menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, yang diakibatkan oleh pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup besar.


* Dengan adanya utang luar negeri membantu pembangunan negara Indonesia, dengan menggunakan tambahan dana dari negara lain.


* Laju pertumbuhan ekonomi dapat dipacu sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Dampak Negatif
* Dalam jangka panjang utang luar negeri dapat menimbulkan berbagai macam persoalan ekonomi negara Indonesia, salah satunya dapat menyebabkan nilai tukar rupiah jatuh(Inflasi).


* Utang luar negeri dapat memberatkan posisi APBN RI, karena utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya.

* Negara akan dicap sebagai negara miskin dan tukang utang, karena tidak mampu untuk mengatasi perekonomian negara sendiri, (hingga membutuhkan campur tangan dari pihak lain).


Sumber :