Jumat, 28 Juni 2013

Howard’s Morning

Vincent Kurniadi (28210380)


The clock radio played (t) soft music, but it sounded (id) far away to Howard. At last, he opened (d) his eyes, rolled (d) over, and looked (t) at the clock. He turned (id) away and started (id) to go back to sleep when suddenly he realized (t) that it was already eight o’clock. He was late. He jumped (t) out of bed, quickly shaved (t), brushed (t) his teeth, combed (d) his hair, and got dressed (d). He’d wanted (id) to take a shower, but decided (id) that there wasn’t enough time. He rushed (t) down the stairs and into the kitchen. He hated (id) being late. Hurriedly, he fixed (t) breakfast – coffee and a toasted (id) English muffin (no time for his usual fried (t) egg) – and raced (t) out the door. He started (id) his car and had just pulled (t) out the driveway when the thought popped (t) into his mind: it was Saturday; he didn’t have to go to work after all. He slowly returned (d), climbed (d) the stairs, changed (id) his clothes, and went back to bed again.

image source: contemplatrix.wordpress.com

Laundry Time

Vincent Kurniadi (28210380)
Liz hates (s) doing the laundry. She realizes (iz) that four weeks (s) have passed since her last trip to the Laundromat. There are piles (s) of clothes (z) in the closets (s), the sheets (z) and towels (z) are dirty, she’s (z) been wearing the same pair of blue jeans (s) for nine days (z), and she doesn’t (s) have any clean socks (s) or blouses (iz) left. She thinks (s) about it while she watches (z) one of her favorite TV shows (s). She wishes (iz) she didn’t have to do such chores (s). Then she opens (z) a book, turns (s) the pages (z), and tries (z) to study. The phone rings (s): one of Liz’s (iz) friends (s) reminds (z) her about Sally’s (z) party tomorrow evening. She decides (z) that it’s (s) now or never. She can’t go to the party unless she washes (iz) one of her new dresses (iz). She stuffs (s) all her clothes (s) into two laundry bags (s). She strips (s) the bed and pulls (s) the pillowcases (iz) off the pillows (z). She goes (s) through the apartment, picking up everything in sight. Finally, she grabs (s) some coat hangers (s), two boxes (iz) of detergent, and her keys (z), and closes (iz) the door behind her. She hopes (s) she won’t be too late. She arrives (s) at the Laundromat, carries (z) in all her belongings (s), and searches (iz) for some empty machines (z). But they’re all either in use or out of order. She sighs (z), picks (s) up everything, and drives (s) to the local video store to rent a couple of movies (iz).


Image source: http://willingcook.com

Movie Stay Alive


Pernahkah kalian terpikir ingin berperan menjadi seorang jagoan yang keren,hebat, dan tak tertandingi di dunia game? Tetapi apa jadinya bila video game yang suka kalian mainkan mengubah nasib kalian menjadi seperti tokoh di video game yang kalian mainkan?


Ini lah yang dirasakan oleh sekelompok orang dewasa ini nasib mereka sekejab berubah hanya karena memainkan video game secara bersama-sama.



Film di mulai dari seseorang laki-laki yang diketahui bernama Loomis Crowley (diperankan oleh :Milo Ventimiglia) memainkan sebuah game berjudul "Stay Alive" pada PCnya. Sayangnya dia gagal memainkannya sehingga membuat dia kalah dalam permainan (game over). Loomis berada bersama temannya bernama Rex (diperankan oleh: Billy Slaughter) dan Sarah (diperankan oleh: Nicole Oppermann) berniat mengambil minum untuk menenangkan dirinya sehabis bermain game yang ia anggap sangat menyeramkan. Tetapi tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang

mengejutkannya.



Sontak Loomis melempar gelasnya kearah datangnya bayangan tetapi dengan cepat sebuah tali menjerat lehernya dan sekejap menarik tubuhnya keatas.....



Mereka adalah Frankie Muniz,
 Sophia BushSamaire Armstrong 
Esoknya Loomis, Rex, dan Sarah diketemukan tewas dirumah mereka. Mendengar hal itu Hutch (di perankan oleh:Jon Foster) merasa terpukul atas kehilangan temannya yang sudah di anggap sebagai saudaranya. Ia tak menyangka Loomis akan tewas esok harinya tepat setelah Loomis menelepon bahwa game yang dia dapatkan sangat menyeramkan.


Setelah pemakaman Loomis, barang-barangnya di berikan kepada Hutch tak terkecuali video game misterius itu.

Seperti kebanyakan anak muda dan orang dewasa lainnya Hutch bertemu dengan teman-temannya.



Untuk memperingati kematian Loomis yang tak berhasil menamatkan permainan itu akhirnya Hutch bersama 5 orang sahabatnya October (Sophia Bush), Phineus (Jimmi Simpson), Swink (Frankie Muniz), Miller Banks (Adam Goldberg), dan seorang cewek yang baru ia temui di pemakaman Loomis bernama Abigail (Samaire Armstrong) memutuskan untuk memainkan game tesebut bersama-sama.



Hampir semalaman Hutch dan teman-teman berhasil memainkannya. Akan tetapi  Miller Banks yang kehabisan bunga mawar (sebagai syarat untuk lepas dari serangan iblis) akhirnya diserang oleh iblis bernama Countess (Maria Kalinina) Miller akhirnya game over dengan kekalahan karena ditikaman di punggungnya.

Hari yang semakin larut membuat October, Phineus, Swink, dan Abigail pamit untuk pulang dari rumah Hutch.

Berbeda dengan Miller, miller yang bermain game itu sendiri di ruang kerja kantornya (karena game di hubungkan secara online) tentu tidak bertemu dengan teman-teman.



Tiba-tiba sekelibat bayangan muncul di depan pintu ruang kerjanya, dan akhirnya Miller bernasib yang sama dengan dirinya di video game tersebut.



Hutch yang sekantor dengan Miller tidak menyangka bahwa sahabatnya diketemukan tewas di ruang kerjanya. Apa lagi semalam Miller masih berkomunikasi bersamanya dan teman-teman yang lain.

Kejadian aneh yang muncul secara mendadak ini membuat seorang detektif bernama Thibodeaux (Wendell Pierce) dan detektif King (Rio Hackford) mencurigai Hutch terlibat dalam pembunuhan orang-orang tersebut.



Hutch yang terpukul menceritakan hal tersebut kepada October, Phineus, Swink, dan Abigail. Akan tetapi Phineus adik October tidak mempercayainya dia terus melanjutkan permainan game tersebut.

Hutch yang merasa janggal akan kematian teman-temannya kemudian menelusuri penyebab kematian sahabatnya. Ternyata baik Loomis, Rex, Sarah, dan Miller ditemukan terbunuh seperti kegagalan mereka di permainan game tersebut. Mengetahui hal itu Hutch memberitahukan October, Swink, dan Abigail untuk menghentikan permainan game tersebut. Sayangnya Phineus yang tidak bersama-sama sahabatnya di hadang oleh sebuah kereta kuda dan di bunuh oleh Countess.

Countess


Kematian Phineus kembali mendatangkan kecurigaan pada kedua detektif. Sekali lagi Hutch dicurigai atas pembunuhan Phineus setelah ia memperlihatkan tokoh game Phineus tewas di lindas oleh kereta kuda.



Hutch dan teman-teman akhirnya memutuskan untuk pergi ketempat perusahaan dimana game Stay Alive tersebut di buat. Sialnya ditempat lain October dan Swink  yang sedang membantu mencari informasi atas permainan game itu di datangi polisi. Beruntungnya mereka berhasil kabur dari sekumpulan polisi yang berniat menangkap mereka.



Alasan mereka berempat akan di tangkap karena Detektif King di ketemukan tewas setelah memberikan informasi  bahwa game tersebut merupakan game ilegal. Padahal detektif King tewas karena sempat memainkan game tersebut yang pertinya game over.



Sebagai buronan akhirnya Hutch mengajak ke tiga sahabatnya untuk mengungsi kerumah Loomis dan memutuskan untuk tidak memainkan game tersebut agar tidak ada yang menjadi korban diantara mereka berempat. Tetapi apa yang mereka harapkan berbeda. Game tersebut terus berjalan menjadi nyata dan mereka menjadi tokoh game di dunia nyata...



Di waktu yang bersamaan October yang sedang mengambil udara segar, tiba-tiba melihat sesosok wanita di dalam ruangan dan ia mengejarnya, sayangnya October tidak beruntung dia akhirnya bernasib sama dengan adiknya Phineus dan Miller.



Satu persatu sahabat meninggal membuat Hutch ingin mendatangi tempat pembuatan game tersebut. Mereka bertiga akhirnya pergi ke tempat pembuatan game tersebut. Melihat keganasan game tersebut membuat Swink terus melanjutkan game Stay Alive. Meski sempat dilarang oleh Hutch dan Abigail, mereka kemudian mengerti maksud Swink bahwa di antara mereka tidak boleh ada yang berhenti, game tersebut sudah tidak memiliki aturan lagi.



Mereka bertiga akhirnya sampai ketempat yang mereka maksud. Ternyata tempat tersebut sepi tidak berpenghuni. Anehnya tempat tersebut sama persis dengan bangunan yang berada di game yang dimainkan oleh Swink. Berkat panduan Swink dan cerita October bagaimana cara pemusnahan Countess akhirnya Hutch mengetahui secara persis letak keberadaan menara Countess.



Tetapi apakah Hutch dan teman-teman bisa berhasil menyelamatkan diri dari permainan game yang menimpa mereka?

Apa lagi Abigali terjebak di dalam sebuah ruangan dan hampir di tikam oleh Countess. Parahnya lagi Swink di kejar oleh kereta kuda padahal dia belum game over?



Semuanya bisa kalian temukan bila menonton film Stay Alive ini sampai habis




Film Stay Alive ini merupakan film yang di direkturi oleh William Brent Bell, dengan naskah yang ditangai oleh William Brent Bell dan Matthew Peterman.



Menurut saya film ini merupakan konsep yang unik. Penggabungkan game yang dikenal sebagai permainan yang terkesan modern, keren dan fantasy dengan kehidupan nyata yang ternyata game tersebut menjadi kenyataan.

Sebagai film horor tentu film ini tidak se horor film-film lainnya yang lebih seram, mendebarkan, bahkan menjijikan. Tetapi film ini cukup memberikan hiburan bagi mereka yang tidak begitu suka dengan film-film horor lainnya yang biasa di klaim scary movie atau serem banget..........



Hal yang mencegangkannya adalah disaat adegan Abigali hampir di bunuh oleh Countess, saat Swink yang akan di bunuh  dan kebangkitan Countess di belakang Hutch. Jujur bagi saya film ini cukup menarik apa lagi dengan tampilan game yang juga di perlihatkan di setiap adegan, tentu memperlihatkan bahwa film ini memang membawa konsep game pada film ini.



Yah meski film ini terbilang zadul karena direlease pada tahun 2006 tetapi seperti slogan saya film apapun akan terasa baru dan fresh bagi kalian yang belum pernah menontonnya :)



Special Thanks to: Trans Tv and IMDB Stay Alive (2006)
Image source: IMDB