Minggu, 21 Agustus 2011

Investasi Pilih Pasar Perdana atau Pilih Pasar Sekunder

Pasar Perdana adalah ketika investor membeli saham pada saat belum di perdagangakan alias membeli saham IPO (initial public offering)
Pasar Sekunder adalah tempat membeli ketika saham sudah diperdagangkan.

Dalam melakukan investasi yang manakah yang lebih menguntungkan? memilih pasar perdana atau pasar sekunder?
Dalam hal ini keduanya dapat memberi keuntungan dan kerugian.

Terdapat beberapa aspek saat memilih pasar perdana maupun pasar sekunder.
Bila ingin memilih pasar Perdana sebaiknya memperhatikan berbagai kaitan seperti saham yang hendak dibeli dengan diri anda sebagai apa anda?
Sebagai investor atau calon investor.
Intinya kenali tujuan dan motif anda sebelum membeli saham , apakah anda ingin sebagi Trader, yang membeli hari ini dan menjual besok, atau memang berharap memperoleh keuntungan daam jangka panjang , palingtidak dalam kurun waktu satu tahun.

Jika anda ingin membeli saham di pasar perdana lupakan motif trading karena saham yang anda beli belum memiliki nilai historical harga.
Yang ada adalah asumsi apakah harga yang ditetapkan berada dalam kisaran wajar, mahal, atau murah.
Dalam hal tersebut banyak metode yang digunakan sebagai ukuran.
Yang populer adalah pendekatan PER (price eaning ratio).
Semakin redah PER nya , relatif semakin murah harga saham tersebut. Tetapi tidak ada jaminan bahwa PER yang rendah dapat membuat saham meningkat.
Sebab naik turunnya saham bukan sekedar bergantung pada PER, melainkan demand dan surpply di pasar itu sendiri.
Jika ingin membeli saham di pasar perdana, yang harus menjadi acuan adalah kondisi fundamental dan prospek dari perusahaan yang menawarkan sahamnya.

Bila pasar sekunder, triknya berbeda dengan pasar perdana, faktor fundamental dari saham yang anda bidik tetap menjadi pertimbangan.
Sebab beberapa PER dari saham tersebut tidak bisa diabaikan, kalau PER-nya sudah terlalu tinggi, investor lain yang sudah memegang saham dimaksud bertendensi untuk merealisasikan potential gain yang sudah dipegang.

Lepas dari volume transaksi yang besar adalah kapan masuk dan kapan keluar dari saham yanga anda beli juga menjadi elemen yang berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan.
Jika dana yang anda mainkan untuk membeli saham jumlahnya tidak signifikan, akan jauh lebih baik anda kut pergerakan pasar.
Artinya beli saham ketika harga saham mulai bergerak keatas, dan segera menjual kalau sudah mendapatkan gain.
Tidak perlu besar yang penting Gain, itulah prinsip Trader.
Tetapi jika anda ingin berperan sebagai investor, pembelian saham di pasar sekunder malah mesti dilakukan ketika harga saham itu jatuh, beli disaat urah, pegang dalam kurun waktu tertentu, baru dijual kembali.


Oleh : Elvyn G Masassya/Praktisi keuangan
Sumber : Kompas
Sumber gambar : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.